Rabu, 14 September 2011

Kunci Komputer Anda Hanya Dengan Sebuah Flashdisk

Siang semuanya...
dah beberapa hari ini saya jarang posting karena beberapa hal..dan pada kesempatan kali ini saya menyemangatkan diri untuk berbagi ilmu lagi walaupun jujur keadaan saya sedang lumayan agak murung-murung gitu deh... ...Hmm....hidup memang indah ya dengan segala keindahannya ya..
Lho kok jadi kebawa murung lagi ya....
udah ah langsung ke topik pembahasan, kalo dulu saya pernah posting tentang cara install ulang windows menggunakan Flashdisk dan cara membuat multi boot installer menggunakan flashdisk,kali ini saya mau memberi tips dan trik mengunci komputer anda hanya dengan menggunakan flashdisk. Tentunya cara ini akan bermanfaat bila suatu ketika anda ada dalam kesibukan komputer dan ada sesuatu yang membuat anda berat dan takut untuk meninggalkan komputer anda..jika begitu ikuti cara ini. Bagaimana caranya...?
Mudah kok...
Pertama silahakan anda download dulu software nya disini,
kemudian anda simpan dulu software nya di hardisk anda..agar anda bebas mencabut flashdisk sementara program tersebut terus berjalan.

Oke, saya anggap sekarang anda sudah mendownload software tersebut dan berikut cara pemakaiannya :

1. Klik dua kali file yang bernama KeyInMyFD.exe


2.Pilih Find USB Flash Disk


3. Klik Define dan akan muncul seperti pada gambar dibawah ini, lalu tentukan drive flashdisk anda dan tekan save lalu accept.


4. Terakhir klik lock maka akan muncul pop up seperti gambar di bawah ini yang berarti proses berhasil.


Nah..sampai sini coba anda cabut flashdisk yang digunakan sebagai kunci tadi..pasti anda tidak akan bisa ngapa2ngapain komputer anda dan tentunya aman bukan....
bila anda ingin membuka kembali silahkan anda masukkan flashdisk anda lagi..
Selamat mencoba ya..

Sabtu, 03 September 2011

Seorang Anak Berkata, Gaji Papa Berapa?

Berikut ada sebuah cerita yang mungkin sangat penting diperhatikan bagi orang tua, silahkan dibaca lalu apa menurut anda?
Seperti biasa Doni, Kepala Cabang di salah satu Bank swasta di Jakarta , tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Kiran, putri pertamanya yang baru duduk di kelas tiga SD membukakan pintu untuknya. Nampaknya Ia sudah menunggu cukup lama. “Kok, belum tidur ?” sapa Doni sambil mencium anaknya. Biasanya Kiran memang sudah lelap ketika Ia pulang dan baru terjaga ketika Ia akan berangkat ke kantor pagi hari.

Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Kiran menjawab, “Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa ?”.

“Lho tumben, kok nanya gaji Papa ? Mau minta uang lagi, ya ?”.

“Ah, enggak. Pengen tahu aja” ucap Kiran singkat.

“Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp 400.000,-. Setiap bulan rata-rata dihitung 22 Hari kerja. Sabtu dan minggu libur, kadang Sabtu Papa masih lembur. Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo ?”. Kiran berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Doni beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Kiran berlari mengikutinya. “Kalo satu hari Papa dibayar Rp 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp 40.000,- dong” katanya.

“Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur” perintah Doni tetapi Kiran tidak beranjak. Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian, Kiran kembali bertanya, “Papa, aku boleh pinjam uang Rp 5.000,- enggak ?”.

“Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini ? Papa capek. dan mau mandi dulu. Tidurlah”.

“Tapi Papa…”

Kesabaran Doni pun habis. “Papa bilang tidur !” hardiknya mengejutkan Kiran. Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya. Usai mandi, Doni nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok Kiran di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Kiran didapati sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp 15.000,- di tangannya.

Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Doni berkata, “Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Kiran. Tapi buat apa sih minta uang malam-malam begini ? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa. Jangankan Rp 5.000,- lebih dari itu pun Papa kasih” tanya Doni. “Papa, aku enggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini”.

“lya, iya, tapi buat apa ?” tanya Doni lembut.

“Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga puluh menit aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat berharga. Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, hanya Ada Rp15.000,- tapi karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp 40.000,-maka setengah jam aku harus ganti Rp 20.000,-. Tapi duit tabunganku kurang Rp 5.000, makanya aku mau pinjam dari Papa” kata Kiran polos.

Donipun terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan perasaan haru. Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini, tidak cukup untuk “membeli” kebahagiaan anaknya.

Source : http://wajibbaca.com/

Beware of Another Confirmed Facebook Hacking Attempt 2016

A new message is circulating  Facebook  attempting to fish for personal information from Facebook users. It claims to be from the Facebook ...